sebuah keheranan musikal seorang dudit kepada mainstream dan major label

oke, kali ini gue bakal ngebahas beberapa hal yang membuat gue terheran-heran soal musik. Dan mainstream. Dan major labels. Dimanapun mereka berada.

hal yang pertama, di Indonesia akhir-akhir ini, yang namanya lagu-lagu mainstream makin gembel aja, dimulai dari lirik yang itu-itu aja(dari awal sampe akhir ga berubah satu kata pun, cuma diulang-ulang), terus yang plagiat yaitu bisanya cuma aransemen lagu orang terus direkam dan dilabel bahwa itu lagunya dia, emang orang indonesia setolol itu apa? padahal gue udah membuktikan bahwa kita bangsa Indonesia jauh lebih kreatif daripada orang-orang luar sana, dibuktikan dengan chart musik kita berubah jauh lebih cepat dibandingkan musisi di luar.
Bahkan artis luar pun kalah sama pengamen kita!! tapi apa yang terjadi sekarang? MUSISI YANG DIANGGEP BAGUS BUKAN YANG PUNYA NILAI SENI TAPI YANG PUNYA NILAI JUAL PADA KARYA-KARYANYA(dan kebanyakan sama sekali ga bagus), dan pada akhirnya ini membentuk sebuah kebodohan yang disebut MAINSTREAM MEMBAWA PULANG UANG DAN POPULARITAS. apa ini yang pantes disebut seni? SAMA SEKALI ENGGAK. Ini yang gue sebut mal-eksploitasi seni. Karya seni yang digunakan bukan buat kesenangan, tapi semata-mata karena uang lagi uang lagi.

Kedua, di dunia kita ini selalu disorot musik-musik yang berbau alternative, pop, jazz, rock, reggae, hiphop, rap, punk, emo dan kawan-kawannya. Padahal masih ada se benua lagi genre yang lainnya yang gue sangka lebih baik. contohnya musik klasikal, country(yang sempet populer tahun 80-90an lalu hilang lagi), grunge, techno(dan kawan-kawannya seperti chiptune, electronica), funk, soul, metal(dan kawan-kawannya), progressive(dan kawan-kawannya), serta beribu genre ga terkenal yang ada(lu mungkin belom biasa dengernya, tapi masih ada genre musik industrial dan gothic yang gue juga pernah denger, dan ternyata asik). Apakah ini juga disebabkan oleh kesalahan kita membangun major label dari dulu? Apakah ini semata-mata karena uang? Atau karena kefanatisan para fans dari genre 'mendelep' ini yang condong eksentrik sehingga dihindari dan akhirnya hilang?

Ketiga, Banyak musisi hebat yang mempunyai bakat luar biasa yang mati karena keharusan tanggung jawab. padahal sebenernya kalo mereka boleh berkreasi sebaik mungkin, gue yakin dunia ini bakal makin berwarna. Dan warna itu bisa menimbulkan warna baru gabungan dari genre lain yang pastinya bisa membuat orang lebih bisa memilih musiknya sendiri tanpa rasa terpaksa. Siapa tahu bisa lahir genre progressive reggae atau gothic pop, itu kan bisa lebih mengena lagi.

Mungkin dari gue ioni banyak kekurangannya, dan mungkin juga gue ga sempurna dalam menulis ini, jadi kalo ada salah kata atau tulisan gue nyakitin hati, gue minta maaf yang sebesar-besarnya karena gue cuma ngeluarin uneg-uneg gue yang udah gue tahan selama kurang lebih setaun ini.

See you at the next post, and keep your independence.

0 orang normal pun membalas:

Post a Comment